Sehari di Penang (PEN-KUL-SIN part 1)

By ang - 16:52

Penang merupakan kota pertama dalam rangkaian traveling kali ini, sebelum berlanjut ke Kuala Lumpur dan terakhir di Singapura. Perjalanan dimulai dari Surabaya menuju KLIA2. Karena ke penangnya lewat jalur darat kita harus ke TBS (terminal Bersepadu Selatan) dulu dengan Jetbus seharga 11 MYR dan lama perjalanan sekitar 1 jam.

Sampai di TBS, kita langsung ke loket untuk menukar tiket yang sebelumnya sudah di pesan secara Online. Selesai urusan tukar tiket kita segera cari loker buat menyimpan tas yang tidak dibawa ke Penang. Loker ada dibelakang tempat penukaran tiket. Pilihan loker mulai 5 RM, 10 RM, 15 RM. Kita pilih 10 RM kira2 besarnya muat untuk dua travelbag ukuran kabin. Sistem Loker hampir sama dengan yang di KL Sentral, yaitu single use jadi pastikan barang yang mau disimpan sudah masuk loker dan barang yang mau dibawa sudah dikeluarkan. Jangan sampai ada yang tertinggal, karena kalo dibuka, berarti harus bayar lagi buat ngunci.

Selesai urusan loker, kita turun satu lantai untuk nunggu bus di Gate 4. Kalo masih bingung gate-nya, bisa di lihat di tiket kita. Keadaan ruang tunggu malam itu sepi banget, mungkin karena tinggal bus terakhir. Dan ternyata bus yang saya tunggu delay, padahal udah lari2 karena takut telat. huft. Kurang lebih satu jam kemudian bus datang, hehehe lumayan juga telatnya, tapi kalo dipikir2untung juga karena sampai di Penang-nya nggak terlalu Dini hari.

Ditengah perjalanan kita dibagunkan untuk ganti bus, saya masih setengah sadar gitu dan langusng masuk bus baru. Secara keseluruhan sih sama busnya, tapi nggak tau kenapa kok disuruh pindah. Dan kayaknya kacamata saya ketinggalan di bus yang lama. hiks,, jarak pandang pun berkurang, everything gonna be blur...

Sekitar jam setengah 4 pagi kita sampai di Terminal Sungai Nibong. Sengaja milih Turun di Sungai Nibong karena kita tidak berencana menginap di Penang jadi kita butuh Tandas (kamar mandi) umum dengan Shower untuk membersihkan diri. Dan dari hasil browsing yang ada shower ya di terminal ini. Dan salah satu enaknya turun di Sungai Nibong kita akan melewati Penang bridge. Saya bertekat untuk menikmati pemandangan jembatan Penang selama perjalanan, apa daya mata tak terbuka sedetikpun selama melewati jembatan ini, tau-tau udah nyampek Terminal. hahaha.

Sesampai di Sungai Nibong kita langsung menuju lantai dua dan mencari tandas untuk perempuan, karena masih dini hari suasana masih sepi. Showernya ada dua dan cukup bersih. Selesai mandi kita turun lagi untuk cari bus Rapid Penang yang menuju Komtar. Hampir semua bus melewati Komtar, tapi untuk amannya bisa Tanya sopirnya terlebih dahulu. tiket dari Terminal ke Komtar 1,4 RM.
Tiket bus di Penang berkisar di 0,7 ato 1,4 ato 2 atau 2,7 tergantung jaraknya. Kalo mau irit siapkan uang pas karena disana tidak berlaku uang kembalian. 
Di Komtar kita cari agen bus untuk tukar tiket, dan masih tutup. Baru sadar jam 6 disana berarti masih gelap kayak jam 5 di Jawa. Kita lanjut ke Depan Gerbang Komtar, foto2 sebentar dan mengambil leaflet gratis lumayan buat panduan selama di sana. 
Puas narsis dan ambil leaflet kita menuju ke pemberhentian no 9 Free Bus CAT untuk mulai city tour.and the journey begin...
fyi, kita pesan tiket bus dari Kuala Lumpur ke Penang dengan rute TBS-Sungai Nibong secara online lewat busonlineticket.com, seharga 38.50 RM per orang. Sedangkan pulangnya pesan lewat easybook.com dengan rute Komtar-Jalan Pudu seharga 30,50 RM. Pulangnya memang dapat tiket lebih murah karena ada promo. Dan saya baru sadar kalo kita harus mengambil tas di loker TBS, jadi saya harus merubah tujuan ke TBS. Alhamdulillah kokonya baik, tiket yang harusnya 'nochangable' diijinkan ganti tujuan. Dan tidak ada biaya tambahan.

1. George Town City Tour
George Town mungkin mirip sama jogja kalo di Indonesia, namun lebih bersih, tertib, dan terawat. Nggak salah kalo George town mendapatkan predikat World Heritage Site. Bagunan2 tua tapi masih kokoh berdiri dan bersih banget. Ditambah adanya free bus CAT (Central AreaTransit) kota ini semakin nyaman untuk dikunjungi. Ada 19 pemberhentian yang dekat dengan spot2 menarik dan beroperasi dari jam 06.00-24.00.
Hampir semua tempat yang kita kunjungi free ticket, kecuali di ThePinang Peranakan Mansion.
Pasar Chowrasta - turun di pemberhentian 12, nyampek pasar ini masih tutup (buka jam 09.00) jadi nggak bisa eksplore lebih banyak.

Masjid Kapitan Keling- dari Chowrasta Market lanjut ke pemberhentian 15 (Kampung Kolam). Dari Halte jalan lurus trus belok kiri. Jalan Lurus saja, nanti Masjidnya Kiri Jalan.

Masjid Kapitan Keling- merupakan masjid bersejarah terbessar di George Town, berdiri sejak 1801


Teochew Temple- dari masjid Kapitan Keling jalan lurus sampai ada perempatan, trus belok kanan. temple ini ada dibelah kanan. Karena tidakberani masuk kita lanjut ke Mahamariamman Temple.

Mahamariamman Temple. Yang Mana templenya? ada ditutup perlak biru. hehehe, karena masih renovasi akhirnya kita skip.
Street Art- sebenarnya street art ini ada di perempatan dari Masjid Kapitan Keling tadi. Dan ini satu2nya street art yang bisa kefoto, yang lain kebanyakan ketemu pas di dalam bus.

Jangan  ke Pemberhentian 15- dari perempatan kita ke arah kanan buat nyari pemberhentian 16.  kembaliSebelum ketemu haltenya, kita sempatkan sarapan dulu di pinggir jalan. Nasi lemak sama telur yang harganya cuma seringgit aja dan insya Allah Halal.

suasana jalan di Penang, Rapi, bersih dan tertib.

Saya Lupa berhenti di halte berapa, setelah berjalan agak lama nemu perempatan ini. dan kita mau ke Pinang Peranakan Mansion. Kalo udah nemu per4an ini tinggal belok kiri. Jalan Lurus, Mansionnya ada di Kiri jalan.

























Pinang Peranakan Mansion- Merupakan rumah termewah pada jamannya, yang kini dijadikan museum. Jam buka 09.30-17.00 dengan tiket masuk 20 RM untuk dewasa (belum pajak yah), anak dibawah 6 th free.

Mansion dengan dua lantai ini banyak memamerkan barang antik, yang pada masanya dulu adalah barang2 mewah. Bangunannya juga sangat antik, tiap bagian ruangan memiliki keramik yang berbeda. Prinsip Fengsui juga diterapkan disini.


Disini menyiapkan guide yang membantu kita menerangkan setiap detail bagunan dan isinya. Mereka juga fasih berbahasa China, Inggris dan melayu.

Kursi yang Jarang kita temukan ditempat lain. Katanya ini adalah kursi untuk memadu kasih, its so unique.


Mungkin ini sunglass paling hits di jamannya. lucu...



Ceritanya Pemilik Mansion, Kapitan Chung Keng Kwee, perantau dari China ke Penang sebagi buruh kasar. Tapi setelah bekerja kasar, meski dengan cara menjual opium, dia menjadi orang kaya raya dan menikahi gadis melayu. Sehingga disebut Peranakan oleh warga lokal. dilihat dari satu ruangan itu saja bisa dibayangkan how rich he is.

Imigresen- dari Pinang peranakan Mansion kita keluar dan jalan ke Pemberhentian no 4.  Untuk ke Queen Victoria Memorial Clock tower/Pesara King Edward dan Fort Cornwallis.

Queen Victoria Memorial Clock Tower- dari halte Imigresen tinggal jalan lurus nanti ada perempatan yang tengah2nya bagunan ini. Sepertinya ini salah satu spot foto para turis.

Fort Corwallis- dari perempatan Queen Victoria Memorial Clock Tower tadi tinggal nyeberang, disana juga sudah ada papan petunjuk arahnya. jalan sedikit, di kiri jalan gerbang ini sudah keliatan. Bagi pecinta sejarah mungkin akan betah didalam sana, karena kemarin sedang ada kegiatan di Benteng ini, kita jadi males masuk.Benteng ini buka jam 09.00-19.00 dengan tiket 20 RM (adult foreigner), 10 RM (children foreigner), sedangkan warga lokal hanya separonya.

City Hall- Kembali ke halte Imigresen kita nunggu Free bus karena ternyata lama g datang kita putuskan untuk jalan ke pemberhentian no. 5, dan memang tidak seberapa jauh. Dari Halte bank negara ini kita nyebrang, ada lapangan besar, kita sempat istirahat bentar sambil menikmati angin. Sebelum menemukan City Hall kita akan melihat Town Hall, Semacam gedung elite di jaman kolonial dan pernah dijadikan latar film 'Anna and The King'. Dari Town Hall jalan lurus aja nanti gedung putih ini akan nampak. Pusat pemerintahan kota Penang ada disini. Meski sudah berumur lebih dari 100 tahun, Gedung masih kokoh.

Esplanade- Tepat disebelah City Hall ada taman dipinggir Pantai, Sepertinya City Hall is perfect workplace. Disini kita bisa duduk santai sambil menilmati pantai dengan latar bagunan2 tinggi. Perpaduan historical building, pantai dan modernisasi. Karena dikelilingi lautan, Penang ini panas banget.

Esplanade- Banyak warga lokal juga yang 'ngisis' disini

City Tour berakhir di Esplanade. Kita jalan ke pemberhentian 17 (didepan pemberhentian 5). Rencana masih mau ke beberapa spot lagi seperti Tanjong City Marina dan Jetty, tapi karena waktu sudah siang dan capek, di Jetty terminal Bus kita langsung ganti 204 untuk ke Kek Lok Si. Padahal akan lebih dekat kita naek free CAT dari pemberhentian no 5.


2. Kek Lok Si
Lokasi temple ini agak jauh dari pusat kota, dan tidak ada bus gratisnya. Kita bisa naik Rapid Penang No 204 bisa dari Komtar atau Jetty. Saya kemaren berangkat dari Jetty, dengan pertimbangan free bus akan berhenti sekitar 15 menit disini, jadi dari pada nunggu lama langsung naik 204. perjalanan kurang lebih 45 menit untuk sampai di halte Kek Lok Si dengan tiket 2,7 RM (kalo nggak salah). Kalo bisa bilang ke Drivernya kalo mau turun di sana, biar g salah turun kayak saya kemaren.
Dari halte Bus Air Itam ke Temple masih harus jalan kaki sekitar 10 menit. Dan panas banget, tapi tenang saja disekitar sana banyak yang jualan topi.

Sebelum mulai jalan kita mampir dulu di seven eleven buat beli air, sekalian nanya ke mbak kasir makanan halal di daerah situ. Kata mbak yang pakek jilbab itu ada satu warung halal di dekat sini. tapi agak jauh kalo jalan. fyi. sekitar Kek Lok Si bayak tempat makan tapi sebagian besar g halal, karena penduduk setempat banyak yang non muslim.
RM Sadalbari- untuk menemukan warung halal ini kita jalan balik dari arah bus rapid Penang tadi. rutenya kira2 gini: dari seven eleven lurus kearah pasar notok belok kanan sampai ada perempatan, warung ada di pojokan.
 Menunya standar masakan melayu seperti nasi lemak dkk, yang jelasnya porsinya ekstra jumbo. Saya hanya menghabiskan separo saja, padahal laper banget. Untuk masalah harga lumayan murah, kita berdua habis sekitar 13 RM untuk makan dan minum


Kek Lok Si-setelah menyusuri tangga kita akan disambut oleh mini Pagoda ini, Pagoda Sesungguhnya ada diatas

Kek Lok Si- Banyak patung Budha disini

Kek Lok Si- Pagoda yang sesungguhnya keliatan dikit. Jika masuk kesana bisa naik lift, hanya saja harus bayar. g jadi deh..


Kek Lok Si- Banyak yang beribadah di kuil ini.

Kek lok Si- from the top, yang jadi ciri khas bangunan bernuansa China adalah menggunakan banyak warna-warna tajam, sehingga terlihat colorful

Kek Lok Si- Suasana pas mendung dan sempat hujan. Dan alhamdulillah hujan sudah reda ketika selesai belanja cindera mata dan mau lanjut ke Penang Hills. Saya sempat baca kalo jago nawar belanja di Kek Lok Si itu murah. Dan untung sudah beli magnet kulkas disini, karena sudah nggak sempat lagi ke Chowrasta Market.



3. Penang Hills
Sudah sampai di Kek Lok Si rugi kalo nggak kePenang Hills sekalian. Jarak Kek Lok Si dan Penang Hills memang nggak jauh, ada yang bilang bisa jalan kaki, tapi saya  lebih rekomendasikan naik bus 204 dengan bayar 0,7 RM, biar tenaganya bisa buat keliling Penang Hills. Kalo jalan mungkin 30 menitan lebih.

Ada yang bilang "Anda belum ke Penang kalo belum ke Penang Hills", and i think so. Rugi kalo nggak kesini. Hawanya adem dan kita bisa lihat Penang secara keseluruhan dari atas. Amazing...
Penang Hills- di kenal juga dengan Bukit Bendera. Berdiri sejak 1700an, puncak penang Hill berada di 833 m diatas pemukaan laut.
Penang Hills- Buka jam 6.30 - 23.00 dengan harga tiket seperti gambar diatas. Berbedda anatar warga lokal dan turis. Kadang juga ada promo untuk pemegang kartu tertentu. Tiket ini untuk pengunjung yang pengen naik dengan trem, kereta yang akan membawa kita naek ke atas. Kalo mau tracking ke puncak memakan waktu sekitar 3 jam. kibarkan bendera putih.
Tiket Trem penang Hills- Memang agak lumayan dengan 30RM, tapi ini pertama kalinya saya naik trem dengan kecondongan sekiar 27,9 derajat dengan jarak hampir 2 KM. Bagi yang suka tantangan bisa ambil bangku paling atas saat naik dan bangku paling bawah saat turun. huhu, memacu adrenalin..

Penang Hills- penang dari atas, sebagian besar bagunan utama terlihat dari sini. Bahkan Jembatan Penang pun terlihat jelas, Sekilas seperti garis, padahal itu jembatan.

Penang Hills- Jika ingin melihat lebih dekat kita bisa melihat kota Penang dengan teleskop ini (hah, teleskp???). but its not free gaess, 1 RM fo 2 minutes.

The Owl Museum- saya skip untuk kesana karena sedikit mendung jadi kita langsung naik buat lihat Gembok Cinta ala Penang Hills.

Gembok Cinta Ala Penang Hills-  Kalo kamu pengen nyimpen gembok dan lupa nggak bawa dari rumah, bisa beli di petugas. disana juga sudah disiapin spidolnya.

Gembok Cinta ala Penang Hills- Gembok yang dijua petugas sangat unik, bentuknya hati warna pink dan ukurannya agak besar. Ini membeuat dominasi warna Pink yang romantis, beda dengan Namsan tower yang lebih colorful. Tapi kursi (yang warna coklat) dibuat mirip kayak yang di Namsan, bentuknya miring kedalam.

Bukit Bendera- banyak yang bilang jika kita datang di malam hari pemndangannya akan semakin indah, karena Kota Penang akan dipenuhi lampu-lampu cantik. Tapi karena saya pengen banget ngincipi kulinernya Penang, kita nggak bisa nunggu samapi malam..


4. Gurney Drive

Keluar dari Penang Hills kita menuju halte bus, ada dua bus tapi kayaknya sopirnya masih istirahat. olalalala, padahal sudah jam 17.30. Rencana kita mau balik Komtar dengan bus 204 baru ke Gurney Drive. Sudah 10 menit lebih kita menunggu, dan tidak ada tanda2 bus mau jalan. Tiba2 ada bus 'Penang Hop-On Hop-Off' datang, teman bilang coba tanya bisa nggak ke Gurney Drive naek itu. Pak sopirnya bilang bisa tapi 10 menit lagi baru jalan. Selanjutnya aku tanya how much the ticket? dia bilang for single trip 20 RM miss. oww, mahal.. keluar deh jiwa nawarnya, setelah sedikit negosiasi bolehlah kita naik dari Penang Hills -Gurney Drive 20 RM untuk dua orang, padahal jaraknya jauh banget. Fyi, Penang Hop-On Hop-Off City Route punya 13 pit stop, diaman Gurney Drive Stop 01 dan penang Hills Stop03, jadi kita harus melalui 10 Stopan lagi. Disinilah kami sangat bersyukur, dengan harga yang murah kita bisa keliling dengan bus terbuka keliling Penang tanpa capek dan panas (jam 6 sore masih terang disana). Rejeki anak Sholihah.

Perjalanan sekitar 1 jam lebih kita sampai di stop01. Kita langsung menuju Gurney Drive Hawker Centreuntuk makan malam. rutenya dari halte Hop-On Hop-Off tinggala jalan lurus aja ke arah lucky plaza, dari pintu keluar Lucky Plaza masih lurus, jalan lurus terus samai nemu pujasera di kanan jalan.




Es kacang- salah satu menu khas Penang, mirip es serut dengan campuran kacang merah jagung, annas, cendol, dll. Enak dan manis. Lumayan buat penhilang dahaga. harganya 4,5 RM


Rojak/Pasembur- ini favorit banget. jangan dibayang rojak itu sama kayak rujak di indonesia. Rojak merupakan gorengan (ada cumi, udang, siomay, tahu, bakwan, dll) di potong-potong di tambah irisan mentimun dan lobak trus disiram dengan saus merah yang rasanya gurih-gurih manis. Harganya tergantung gorengan yang kita pilih. untuk gambar diatas isinya cumi, telur, tempura, ayam dan tahu habis 10,5 RM

Laksa- ini juga khas Penang, rasanya asem manis pedas. campur-campur, hehehe. timakan ini kita makan berdua, selain lebih irit, juga buat jaga2 kalo nggak cocok dengan lidah kita. Sempat pengen nambah rojak lagi, tapi perut sudah nggak kuat.



























































































Nggak hanya turis yang nyoba kuliner disini tapi warga lokal pun banyak yang nongkrong disini, termasuk anak2 muda. Pas disini kemaren kita ketemu dengan orang Indonesia, berasa makan di fod courtnya Plaza Surabaya.
Setelah Kenyang kita mau balik ke Komtar untuk melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Dari Gurney Drive Hawker ini kita tidak kembali ke halte bus Hop-On Hop-Off, tapi kita jalan ke halte Rapid Penang, letaknya keluar dari GDH jalan lurus belok kekiri jalan lurus sampai ketemu perempatan besar lanjut nyebrang ke kanan nanti ada halte didepan toko bangunan. Dan kembalilah kita ke Komtar, tukar tiket dan menunggu bus datang.

Sehari di Penang ini Puas banget, semua yang ada di Itinerary bisa kesampaian. Alhamdulillah...

Salah satu yang saya suka dari Penang adalah Vending mechine '1 RM 1 Can', ini lumayan banget buat ngusir haus dan gampang dicarinya, diantaranya di Komtar, Terminal SUngai Nibong, Imigresen, dll.





  • Share:

You Might Also Like

0 komentar