BAU-BAU 'The Widest Fortress City in The World'

By ang - 18:15


yeay, my fisrt posting...
Bau-bau kota pertama diluar pulau jawa yang saya singgahi. kota kecil namun menyimpan banyak pemandangan yang indah. Kesan pertama setelah mendengar nama kota ini adalah aneh, kenapa namaya Bau-bau yah,,,



objek wisata yang ada di kota ini sebagaian besar adalah wisata alam dan bahari, cocok buat refreshing dari kegiatan rutin yang membosankan. Cukup tenang dari hiruk pikuk keramain kota, penduduk yang ramah, dan makanan yang lezattttt
Salah alasan kota ini menjadi populer adalah sebagai tempat transit bagi wisatawan yang mau berkunjung ke pulau Wakatobi, yahh tempat yang bagus banget pemandangan bawah lautnya.
meski kota kecil, Bau-bau sudah mempunyai bandara yang ala kadarnya, lumayan dari pada harus menmpuh perjalanan laut. Bandara Betoambari, dengan kontor yang kecil, barang dari bagasi di pindah dengan gerobak, menggunakan tenaga manusia, yahhh, mungkin hampir semua bandara kecil seperti ini.

Karena ini kota kecil, sebenarnya tidak perlu waktu lama untuk menjelajahi kota ini. sarana transportasi disana masih jarang kendaraan umum, hanya beberapa lyn dengan tujuan tertentu. transportasi yang banyak digunakan adalah ojek. jangan disamakan ojek daerah kota besar, meski kota tenang tapi dijamin aman. kalo takut naek ojek mending nyewa mobil aja, banyak persewaan mobil disana, dan kebetulan kemaren pas kesana dapat sopir yang bekerja di dinpar Bau-bau, jadi lumayan buat tour guide sekalian.
nih beberapa referensi objek wisata diBau-bau
1. Pantai Nirwana
pantai yang sangat indah dengan pasir yang sangat putih, air laut yang sangat bening, dan panorama yang sangat menawan. serba sangat pokoknya. dari namanya aja sudah dapat ditebak, bener2 surga dunia. ombak dipantai ini datar aja, jadi g bisa dibuat surfing, tapi bagus untuk diving.  
Selain itu, tak jauh dari lokasi pantai, juga terdapat sebuah goa dengan permandian air payau memanjang sekitar 50 meter. Orang Sula menyebutnya dengan Gua Moko. pemandangan sore hari juga sangat sayang untuk dilewatkan.

2. Pantai Kamali
belum ke Buton kalo belum ke Kamali begitulah kesimpulan saya. disini merupakan pusat berkumpulnya masyarakat untuk menghabiskan waktu. sangat ramai apalagi menjelang malam. disini berjajar para pedagang makanan mulaio dari seafood sampai sate madura,haha juga ni abang sate. disekitar pedangan makanan ada juga tempat karaoke umum, sambil menikmati suasana pantai dimalam hari, ajibbbbb...
Nah, yang paling menonjol ditempat ini adalah adanya ikon pulau Buton, yaitu patung naga, yang super gede.
kata teman saya, pas poto di dekat patung ini kaya di Singapura.
 disini juga merupakan tempat pemberhentian kapal-kapal yang singgah dipulau ini. salah satunya yang saya temuai adalah kapal kebangsaan Australia, yang sedang berkunjung ke Bau-bau.

disini juga merupakan pangkalan kapal domestik yang digunakan untuk menyebrang kepulau lain terdekat.
jauhhhhh banget sama yang diatas.....

3. Pantai
ahh, saya klupa namanya. saking lamanya. yang jelas pantai beda dengan dua pantai sebelumnya lebih high class gitu, mungkin karena adanya resort dipantai ini. jadi jika ingin menikmati seafood sambil menikmati indahnya pantai disore hari, silahkan berkunjung ke pantai yang saya lupa namanya ini.


4. Air Jatuh 'Tirta Rimba'
di Pulau Naga ini tidak ada yang namanya air terjun, yang ada air jatoh. whateverlah,,,
air terjunnya g setinggi Cuban Rondo, g se gede Dholo, hanya mini, tapi lumayan buah maen air sama anak2. rame lohhh...
5. Keraton
sekarang masuk wisata sejarah. setiap daerah pasti ada sejarah tersendiri. salah satunya kota Bau-bau.
dikeraton ini dulunya merupakan tempat sultan melaksanakan fungsinya sebagai kepala pemerintahan. disini terdapat tiang bendera tertua di Indonesia loh, meski simpel dan sudah di tahan beberapa penyangga, tapi tiang ini tidak keropos termakan zaman, sejak abad 17. selain ada masjib pertama Buton dan Batu Popaua yang digunakan untuk pelantikan Sultan Buton.
karena kemaren pas ke Bau-bau kebetulan ada warga Australia yang berkunjung, maka diadakan acara penyambutan, yang namanya ... ahh, saya lupa lagi. intinya acaranya ada tari-tarian khas Buton. dan kebetulan itu pada Bulan Ramadhan, ada lagi acara yang digelar bersamaan dan saya lupa lagi namanya, intinya adalah makan makanan khas Buton GRATISS tapi harus disuapi, nahhhh penjualnya atau yang nunggu makanannya berdandan dengan pakaian khas Buton, ayu-ayu...
karena adat acara suap-suapan, yang dananya hasil urunan para warga, ini rutin digelar setiap bulan Ramadhan, kebetulan lagi diliputan oleh trans 7 dalam acara KOKI CILIK, lumayan ikut nongkrong di TV.



 


6. Pusat Kebudayaan Wolio
konon ini merupakan kediaman Sulta Buton, namun kini karena sudah tidak ada sistem sultan maka bagunan dimanfaatkan sebagai museum. namun, tidak semua bagian bagunan, ada beberapa area yang tidak boleh dijamah pengunjung. sepeti museum2 lain, disini juga menyimpan barang, foto, senjata yang menjadi sejarah. terdiri dari dua lantai, masuknya pun gratis hanya saja keadaran kita untuk menyumbang guna melestarikan budaya dan jasa kebersihan.



secara umum semua objek pariwisata yang saya sebutkan tidak ada pungutan atau tiket masuknya, jadi cocok banget buat yang pengen jalan dengan budget rendah.
bicara masalah jalan-jalan pasti g lupa tentang oleh-oleh. mungkin karena kota ini belum mempredikatkan diri sebagai kota pariwisata jadi masalah oleh-oleh berupa barang kenang2an agak susah didapat. namun ada beberapa yang menjadi khas Buton yang bisa dibawa untuk buah tangan, yaitu sarung dan selendang Buton. ini handmade loh dan asli Indonesia. kemaren sempat berkunjung pusat pembuatannya, ampunnn telaten banget ibuk-ibuknya. sarung dan selendang ini bisa didapat dipasar dan pusat kerajinan daerah yang tempatnya di sekitar kamali. maslaah harga variatif, tergantung dari motifnya.
Mutiara, karena termasuk kota bahari, Bau-Bau merupakan pustanya mutiara, jadi bagi pencinta perhiasaan jenis ini bisa menambha koleksinya disini. sebenarnya masih ada satu pantai yang kalah indah di pulau Buton tapi g bisa saya kasi gambarnya karena sebenarnya hanya untuk kalangan terbatang masuk pantai yang dijadikan pusat penangkaran mutiara ini. tapi karena ada relasi bisa deh masuk, walau g boleh lihat prosesnya. selain mutiara asli di kota Bau-bau juga home industri yang membuat mutiara dengan menyuntikkan bahan kimia, lumayan bagi yang berkantong pas-pasan buat oleh-oleh.

pulau Buton merupakan daerah penghasil mete atau mede, jadi g ke Buton kalau g bawa Mede pulang. nah karena kebetulan mendekati lebaran, banyak sekali pesenan dari orang rumah. untung g overload dibandara. secara harga g beda jauh, tapi dari segi kualitas, hemmm jauhhh
selain mede ada madu, yang katanya manajer hotelnya juga khas dari buton.
dan kalo pas bulan Ramadhan, bingung cari makan bisa ke daerah stadion, di sana banyak berjajar penjual makanan menjelang maghrib dan yang pasti harganya murah. pengalaman kemaren dari hotel keluar jam 5an mampir kestadion beli makanan terus dibawa ke nirwana, wah nice berbuka puasa, sambil liat matahari terbenam gitu...

intinya, pulau Buton atau kota Bau-bau ini merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan salah satu referensi untuk liburan, cukup murah. atau bisa dijadikan destinasi semestara jika Anda ingin ke wakatobi. rugi kalo g mampir, mampir sehari aja cukup kok...
happy travelling....



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar